Kamis, 14 Mei 2009

PERUBAHAN MISTERIUS DI ERIS


Permukaan plutoid terbesar tampaknya mengalami perubahan. Perubahan ini diketahui dari pengukuran lapisan-lapisan elemen di permukaan esnya. Sayangnya para astronom masih belum bisa memberikan penjelasan mengapa perubahan itu terjadi.

Eris merupakan objek terbesar yang mengorbit di luar area Neptunus dan memiliki massa sepertiga kali lebih besar dari Pluto. Eris mengembara dalam orbit yang lonjong untuk mengelilingi Matahari setiap 560 tahun. Sebuah dunia yang berada nunjauh dari bumi ini diselimuti oleh lapisan metana beku dan sejmlah kecil es nitrogen.
Saat Eris bergerak mendekati Matahari, es pada permukaan yang berhadapan dengan Matahari seharusnya mengalami penguapan dan terkondensasi ke area yang berada di balik kegelapan.

Saat ini Eris berada dekat dengan titik terjauhnya dari Matahari. Pada kondisi ini tentunya yang terjadi adalah Eris akan berada pada kondisi yang dingin dan tidak aktif. Ternyata dalam studi terbaru, permukaan planet katai satu ini mengalami perubahan dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini menimbulkan pertanyaan baru di benak para peneliti. Apa yang terjadi dengan Eris, mengapa bisa ada perubahan di saat ia seharusnya tidak aktif?

TerobosanMenurut Stphen Tegler dari Northern Arizona University di Flagstaff, dari pengukuran es metana menyerap cahaya Matahari, Eris seharusnya berada dalam kondisi tidak aktif. Metana menyerap cahaya pada beberapa panjang gelombang lebih kuat dari panjang gelombang lainnya. Nah cahaya pada panjang gelombang yang lemah diserap oleh metana akan dapat menerobos lapisan metana dan mencapai bagian terdalam di bawah permukaan meskipun kepastian kedalamannya belum bisa dipastikan.

Dari hasil penelitian pada pita panjang gelombang yang berbeda dalam spektrum Eris menggunakan 6,5 meter MMT observatorium di Arizona, disimpulkan bahwa konsentrasi nitrogen tampaknya semakin meningkat selaras dengan bertambahnya kedalaman.

Hasil tersebut didapat dari observasi yang dilakukan pada 5 panjang gelombang di tahun 2007. Lantas mengapa dibilang ada yang aneh?
Ternyata penemuan di tahun 2007 ini kontradiksi dengan hasil pengamatan pada tahun 2005 yang dilakukan dengan William Herschel Telescope 4.2-m di Spanyol. Pengamatan tahun 2005 dilakukan pada 2 pita panjang gelombang dan diketahu kalau kelimpahan nitrogen paling tinggi berada dekat permukaan.

Cuaca Es?Hasil observasi di tahun 2005 dan 2007 tidak ada yang salah, namun para peneliti pun belum bisa menjelaskan mengapa bisa ada perbedaan seperti itu padahal harusnya Eris dalam kondisi tidak aktif. Salah satu kemungkinan yang diajukan adalah Eris bisa jadi mengalami perubahan cuaca yang terjadi beberapa centimeter di bagian atas permukaannya.

Tapi apakah perubahan cuaca ini bisa terjadi mengingat Eris saat ini berada jauh dari Matahari. Sangat sulit untuk bisa memperkirakan ada perubahan yang begitu dramatis terjadi dalam skala waktu yang relatif singkat.
Kemungkinan lain yang bisa saja terjadi adalah metana dan uap nitrogen berasal dari bagian dalam Eris yang meletus keluar dan berkondensasi membentuk lapisan es yang baru.

Letusan VulkanikPertanyaan lainnya, apakah Eris cukup hangat sehingga bisa terjadi jenis letusan pada suhu rendah? Letusan bukanlah sesuatu yang harus diberi perkecualian. Diharapkan misi New Horizons milik NASA yang akan diberangkatkan ke Pluto thaun 2015 akan dapat mengungkap jawaban mister tersebut. New Horizons akan menyelidiki apakah di Pluto pernah terjadi hal yang mirip. Seandainya memag ada, maka hal yang sama tentu bisa terjadi juga di Eris.

Alternatif lainnya adalah bisa saja kedua tim menyelidiki area yang berbeda dari planet katai tersebut. Pengamatan terbaru juga menunjukan Eris memiliki panjang hari yang hampir sama dengan Bumi, karena ia berotasi pada sumbunya setiap 26 jam.

Observasi lanjutan akan dapat menelusuri penampakan planet ini dalam rotasi multipel untuk menentukan kemungkinan adanya komposisi tambalan disana.
Sumber : New Scientist

1 komentar: